Penggunaan Plastik Dalam Kehidupan Sehari-hari

Penggunaan plastik sudah menjadi hal yang umum dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam pengemasan makanan dan minuman. Tidak hanya di Indonesia, plastik lumrah digunakan di seluruh dunia. Tidak heran plastik jadi sumber masalah limbah yang merugikan hingga berdampak buruk dan mengancam kelestarian lingkungan hidup.

Plastik terbuat dari proses penggabungan beberapa molekul besar melalui tahap polimerisasi. Seperti yang kita ketahui, jika mengandalkan proses penguraian plastik secara alami tentu akan memakan waktu sangat lama bahkan hingga ratusan tahun. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOOA), satu buah kantong plastik membutuhkan waktu sekitar 10-20 tahun untuk terurai. Sedangkan jenis botol plastik dapat lebih lama hingga 450 tahun.

Pengolahan limbah plastik menjadi salah satu upaya yang dilakukan dalam memerangi pencemaran lingkungan. Banyaknya jumlah plastik sekali pakai dapat kemudian dikumpulkan untuk didaur ulang menjadi biji plastik dengan manfaat yang sama untuk memenuhi kebutuhan manusia. Solusi ini dapat menjadi dampak baik tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk industri plastik daur ulang yang dapat menyerap tenaga kerja dan mendukung perekonomian masyarakat.

Tahap Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Biji Plastik Polypropylene (PP)

Terdapat enam tahap pengolahan limbah plastik menjadi biji plastik, diantaranya adalah:

1. Pengumpulan Limbah

Limbah plastik berupa botol atau gelas plastik bekas, mainan plastik, ember, toples, bekas bungkus kemasan, peralatan rumah tangga, dan lain-lain yang dikumpulkan.

2. Penyortiran

Perlu diperhatikan, plastik memiliki jenis yang beragam. Dalam proses daur ulang, plastik penting untuk di sortir sesuai jenisnya. Mulai dari kode, warna, dan bagian yang perlu dipisahkan.

  • Berdasarkan kode:
    Terdapat 7 kode dalam klasifikasi jenis plastik. Nomor 1 untuk Polyethylene Terephthalate (PET). Nomor 2 untuk High Density Polyethylene (HDPE). Nomor 3 untuk Polyvinyl Chloride (PVC). Nomor 4 untuk Low Density Polyethylene (LDPE). Nomor 5 untuk Polyprohylene (PP). Nomor 6 untuk Polystryrene (PS). Nomor 7 untuk others (lainnya).
  • Berdasarkan warna:
    Proses penyortiran ini untuk mengelompokkan limbah plastik berdasarkan warnanya. Sehingga berbagai jenis dan ukuran plastik dapat digabungkan sesuai warnanya masing-masing. Pemisahan jenis warna ini juga penting untuk menentukan harga jual biji plastik, karena biasanya warna bening/transparan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
  • Bagian-bagian yang perlu dipisahkan
    Proses ini bertujuan untuk memisahkan bagian yang menyatu dengan plastik atau kemasan utama, namun memiliki jenis yang berbeda. Seperti pada botol plastik, terdapat 3 bagian yaitu tutup botol, label kemasan, dan badan botol itu sendiri. Pemisahan ini dilakukan agar proses polimerasi menjadi biji plastik dapat dilakukan.

3. Pencacahan

Proses pencacahan bertujuan untuk memotong plastik untuk menjadi bagian kepingan kecil, dengan ukuran mesh cacahan 2.5cm hingga 3.5cm. Proses pencacahan dilakukan berdasarkan masing-masing jenis plastik dalam satu kali proses. Pencacahan dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu cacah kering (tanpa air) dan cacah basah (dengan air). Proses cacah basah dapat dilakukan sekaligus dengan proses pembersihan sehingga menjadi lebih efektif.

4. Pencucian

Proses pencucian ditentukan berdasarkan tingkat kotor plastik dalam Grade A dan Grade B. Grade A ialah plastik cacahan dengan tingkat kontaminasi kotoran terendah. Sedangkan Grade B memiliki tingkat kontaminasi lebih tinggi seperti menempelnya cairan infus. Teknik pencucian dilakukan berdasarakan tingkat kontaminasi plastik. Pembilasan untuk plastik dengan banyak kontaminan seperti lemak, minyak, oli bekas, lem, dilakukan sebanyak 3 kali. Sedangkan untuk tingkat kontaminasi lebih rendah cukup dilakukan pembilasan hingga 2 kali.

5. Pengeringan

Proses pengeringan bertujuan untuk menurunkan kadar air pada plastik cacahan agar tidak lembab. Cara umum untuk menentukan tingkat kebasahan plastik ialah dengan digenggam menggunakan tangan. Pengeringan dapat dilakukan dengan teknik penjemuran diatas aspal/terpal, atau menggunakan oven dalam skala industri yang lebih besar.

6. Pengemasan

Hasil plastik cacahan yang telah didaur ulang kemudian diubah menjadi biji plastik dan dikemas dalam wadah untuk mempermudah mobilisasi menuju proses selanjutnya menjadi barang baru yang dapat digunakan kembali.