Selama lebih dari setengah abad, plastik telah membantu kehidupan manusia untuk
berbagai keperluan. Penggunaan plastik kian hari pun kian luas. Mulai dari korek api gas,
panel di kendaraan roda empat, alat elektronik, hingga kemasan makanan. Namun kecacatan
produk yang belum bisa dihindari adalah kalau plastik merupakan material yang dibuat
untuk tahan selamanya dari segala medan dan cuaca. Namun durasi dari penggunaannya
sangat cepat.

Permasalahan ini telah menggiring pabrik-pabrik daur ulang plastik di seluruh dunia untuk
berinovasi dan berkembang. Demi menekan angka sampah plastik yang terus mencemari
daratan maupun lautan. Namun bagaimana jadinya sains dan seni bertemu di proses daur
ulang plastik? Sebuah studio riset dan desain di Amsterdam, Belanda, berusaha
menggabungkan dua dunia ini menjadi karya seni cetakan 3 Dimensi yang digunakan sebagai
furniture di jalan raya kota.

Berawal Dari Keresahan Di Loophole Produksi Plastik

Bermula dari keresahan terhadap loophole plastik, The New Raw berusaha keras untuk menjadikan plastik (terutama plastik kemasan) menjadi barang yang lebih berguna. Berkat keilmuan Panos Sakkas dan Foteini Setaki di bidang sains dan seni, The New Raw lahir sebagai sebuah studio dalam mengukir berbagai furniture dari plastik.

Proses yang digunakan selama dari pabrik daur ulang plastik hingga ke studio sendiri mengusung daur ulang plastik secara mekanik. Yaitu dengan plastik yang dicuci, dicacah, dan dileburkan menjadi bentuk cairan. Sementara proses pewarnaan dan pengukiran sendiri dijalankan oleh mesin robot yang ada di studio. Walaupun sedikit banyak melibatkan ukiran lamgsung dari tangan seniman yang membuatnya.

Sepak Terjang The New Raw Dan Pengembangan Di Negara Tetangga

Selama hampir 4 tahun berjalan, terhitung The New Raw sendiri telah menelurkan hampir
3000 karya seni seperti pot bunga, bangku, hingga furniture urban yang dibuat dari berbagai
kolaborator yang datang. The New Raw sendiri selalu membuka studionya secara umum jika
memang ada orang yang ingin menelurkan karya seninya dari plastik-plastik bekas yang
ditemukan di tempat pembuangan kota Amsterdam. Langkah ini merupakan upaya The New
Raw dalam merangkul masyarakat dalam mendaur ulang plastik.

Sampai akhirnya The New Raw telah berlanjut ke fase kedua dalam mengembangkan
sayapnya di pabrik daur ulang plastik dan pembangunan karya seni. Dalam fase keduanya,
The New Raw memiliki proyek lanjutan dengan judul “Zero Waste Lab”. Zero Waste Lab
sendiri merupakan sebuah inisiatif riset sains dan seni yang dihadirkan di Thessaloniki,
Yunani. Zero Waste Lab sendiri berusaha mengembangkan sayapnya dalam merangkul
masyarakat Yunani dengan pemberian edukasi mengenai ekonomi sirkular dan proses awal
hingga akhir di pabrik daur ulang plastik.