Styrofoam merupakan salah satu kemasan makanan yang paling banyak digunakan saat ini. Selain wujudnya yang ringan, Styrofoam sendiri memiliki ketahanan yang baik terhadap berbagai jenis cairan. Sehingga memudahkan proses untuk membungkus makanan dan menjadi salah satu pilihan utama untuk take-away di restoran atau kedai makan. Styrofoam sendiri memiliki bahan dasar plastik yang dikenal dengan nama polistirena, dan merupakan keluarga plastik polimer. Dalam cakupannya di pasar umum, polistirena muncul dalam dua wujud utama yaitu yang berbentuk plastik solid dan berbentuk busa.

Istilah untuk Styrofoam sendiri dipatenkan oleh Dow Chemical Company pada tahun 1941, dan sejak saat itu menjadi trademark terhadap produk polistirena yang paling banyak diketahui hingga saat ini. Namun sebetulnya polistirena sendiri sudah diciptakan lama sebelum Dow Chemical Company mematenkan istilah Styrofoam.

Eduard Simon seorang apoteker asal Berlin, pertama kali menyuling zat berminyak yang diambil dari pohon Liquidambar Orientalis pada tahun 1839. Dengan zat monomer yang ia beri nama styrol. Beberapa hari kemudian, Simon menemukan bahwa styrol tersebut telah mengental, dan selanjutnya diberi nama styrol oxide karena dianggap dihasilkan dari proses oksidasi. Di mana titik ini menjadi awal mula dikembangkannya polistirena di negara-negara lain dengan penemuan yang sama. Seperti yang dilakukan Marcellin Berthelot pada 1866, terhadap meta styrol-nya yang melalui proses polimerisasi.

Karakteristik Umum Plastik PS

Secara umum, plastik jenis polistirena memiliki ketahanan sebagai isolator listrik yang sangat baik, ketahanan yang baik terhadap zat dilutive, juga memiliki sifat secara kasat mata yang sangat bening. Plastik polistirena selayaknya plastik jenis lain sangat mudah diolah menjadi berbagai macam produk. Sehingga memungkinkan proses pencetakannya.

Namun tidak menutup kemungkinan bahwa polistirena sendiri memiliki kekurangan di berbagai sisi. Ketahanan terhadap suhu yang rendah (maksimum 100 derajat Celcius), ketahanan terhadap oksigen dan sinar UV yang buruk, juga tidak tahan terhadap benturan. Juga fakta bahwa plastik ini merupakan bahan yang paling sering digunakan untuk pembungkus makanan, menjadikan penumpukan limbah plastik polistirena merupakan salah satu isu yang kian nyata.

Jenis Plastik PS

Secara garis besar ada beberapa varian dari produk plastik polistirena yang cukup umum dikenal di pasaran. Yang pertama adalah General Purpose Polystyrene (GPPS). Sesuai namanya, bahan plastik ini merupakan yang paling umum digunakan. Dengan beberapa karakteristik yang dapat dikenali yaitu sifatnya yang transparan, ketahanan terhadap benturan yang moderat, juga tidak memakan biaya produksi yang besar.

Selanjutnya ada High Impact Polystyrene (HIPS). Plastik polistirena jenis ini cenderung memiliki ketahanan terhadap benturan yang cukup tinggi. Karena material dasarnya yang dicampur dengan 5 sampai 10 persen karet (butadiene)

Serta yang terakhir adalah Expandable Polystyrene (EPS). Karakteristik dari jenis polistirena jenis ini adalah sifatnya yang sangat amat ringan, karena kadar udara di dalamnya mencapai 95 persen. Serta sebagai produk polimer memiliki sifat isolator termal yang baik, serta memiliki ketahanan terhadap benturan yang tinggi. Sehingga sangat cocok untuk pembuatan kemasan makanan sekali makan dan kontainer.

Harga Biji Plastik PS

Berdiri sejak tahun 1970, Surya Indo Utama telah lama berdedikasi untuk menjamin kualitas dan kebersihan biji plastik yang anda butuhkan. Kami menyediakan berbagai varian biji plastik daur ulang premium dengan varian jenis dan warna sesuai kebutuhan anda. Kualitas produk anda adalah kepedulian utama kami.

Berikut jenis dan varian biji plastik PS yang tersedia di Surya Indo Utama per November 2024.

  1. PS bening        : Rp 13.000/Kg – 19.500/Kg
  2. PS hitam          : Rp 6.000/Kg – 13.000/Kg
  3. PS warna         : Rp 8.000/Kg – 14.500/Kg

Untuk harga biji plastik jenis lainnya seperti biji plastik PP, PET, ABS, dan lainnya, silahkan menuju ke halaman list harga biji plastik