Saat ini sampah masih menjadi satu permasalahan dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia. Dilansir dari kompas.com berdasarkan data dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2020 Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah per tahunnya. Karena banyaknya sampah tersebut maka pasti akan dibuang dan berakhir di TPA.
TPA merupakan singkatan dari tempat pemrosesan akhir, di sana diperuntukkan untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan. Tapi apakah Anda sudah mengetahui bagaimana proses perjalanan sampah dari rumah sampai ke TPA? Mari kita bahas tentang perjalanannya.
1. Tahap Pewadahan
Anda pasti memiliki beberapa tempat sampah di rumah yang terletak di dapur ataupun kamar. Hal tersebut belum termasuk ke dalam proses pembuangan karena di sana masih dalam tahap pewadahan. Proses pewadahan sampah yang baik adalah dengan cara memisahkan sampah berdasarkan bahan dasarnya atau dengan melakukan pemilahan.
Caranya cukup memisahkan sampah basah dengan sampah kering dan sampah barang berbahaya. Jika Anda sudah melakukan di tahap ini maka artinya Anda sudah membantu untuk menangani sampah di tahap selanjutnya hingga sampah bisa terbuang dengan baik.
2. Tahap Pengumpulan
Pada tahap ini sampah rumah yang Anda buang tersebut akan dikumpulkan oleh petugas pengumpul sampah. Tapi sayangnya tidak semua rumah bisa didatangi oleh petugas pengumpul sampah, karena ada beberapa wilayah yang mengharuskan penduduknya untuk membawa sampah sendiri ke wadah penampung sampah.
Sehingga sebenarnya kita tidak bisa mengandalkan 100% petugas kebersihan, melainkan kita juga harus ikut berperan serta mengurus sampah tersebut.
3. Tahap Pemindahan
Setelah sampah terkumpul maka sampah dari petugas itu akan dipindahkan ke alat pengangkut yang lebih besar dan langsung dibawa menuju TPS (tempat penampungan sementara) atau dibawa langsung ke tempat pemrosesan akhir TPA.
Apakah Anda pernah mencium bau sampah yang begitu tidak sedap saat melewati jalan tertentu. Nah, bau tersebut berasal dari timbunan sampah di TPS. Dalam hal ini pemulung kerap kali berperan dalam pemilihan sampah di TPS ini karena biasanya mereka mengumpulkan sampah-sampah kering untuk dijual kembali. Tentunya hal ini akan lebih bermanfaat bagi lingkungan dan bagi pemulung itu sendiri.
4. Tahap Pengangkutan
Nah, setelah dipilah di TPS maka tahap selanjutnya adalah mengangkut sampah dari TPS ke TPA menggunakan truk sampah. TPA yang merupakan singkatan dari tempat pemrosesan akhir artinya jika sudah masuk TPA sampah tidak langsung ditimbun begitu saja melainkan diproses dan diolah terlebih dahulu
5. Tahap Pengolahan
Dalam tahap ini adalah usaha terakhir untuk mengurangi sampah. Salah satunya dengan daur ulang sampah. Daur ulang yang paling mudah adalah berasal dari sampah kering seperti kertas dan karton. Selain itu sampah basah juga bisa didaur ulang menjadi makanan ternak.
6. Tahap Pengurugan atau Landfilling
Setelah itu sampah yang sudah tidak bisa dipergunakan lagi akhirnya akan dibuang dengan cara pengurugan atau penimbunan di TPA. Sampah yang bercampur antara sampah basah sampah kering serta sampah yang tidak dapat diolah lagi itu harus segera ditimbun.
Proses penimbunannya yaitu dengan menggali tanah hingga membentuk ruang kosong. Setelah itu sampah diletakkan ke dalamnya kemudian tanah galian akan dijadikan sebagai penutup.
TPA juga harus memiliki saluran gas untuk mengembalikan gas yang dihasilkan dari tumpukan sampah tersebut. Karena gas sangat perlu dikembalikan supaya tidak terjadi ledakan akibat penumpukan gas yang berlebihan seperti contohnya pada kasus ledakan gas di TPA Leuwigajah, Cimahi pada tahun 2005 silam yang pada akhirnya menyebabkan longsor.
Itulah proses perjalanan panjang sampah menuju TPA. Dari situ mungkin sudah terbayang kalau kita mempunyai gaya hidup yang suka menimbulkan banyak sampah serta tidak melakukan pemilahan dan membuang sembarangan. Pasti akan berdampak pada lahan yang kita tempati.