Jika anda adalah orang tua yang memiliki anak di usia 1 hingga 4 tahun, pasti mengetahui bagaimana sulitnya anak tetap terhibur dan mengasah kreativitasnya. Membelikan anak sebuah mainan fisik ketimbang memberikan permainan di telepon genggam tentu dirasa lebih sehat untuk tumbuh kembang anak. Maka dari itu industri mainan anak tetap merajalela di Indonesia. Baik itu industri dari luar negeri, atau industri lokal yang bisa anda temukan secara grosir. Seperti di Pasar Gembrong. Semua mainan anak yang beredar di pasaran, tidak bisa dipungkiri berbahan dasar plastik.

Menurut data yang dilansir dari BBC News di kawasan Inggris. Dengan random sampling  yang disebar hampir 1200 orang tua, mengakui bahwa setidaknya mainan anak berbahan dasar plastik dibuang dalam kondisi yang masih sangat apik. Sementara itu, hampir 2000 orang tua mengaku bahwa di usia anak sekitar 4-5 tahun, buah hati keluarga ini sudah tidak lagi memainkan mainan-mainan plastik yang mereka punya.

Dilema yang muncul tentu saja adalah mainan plastik bukanlah jenis plastik sekali pakai, namun diperlakukan layaknya demikian. Greenpeace UK pun mengakui bahwa mainan anak setidaknya dapat bertahan selama 15-20 tahun pemakaian, dan mainan anak sendiri memiliki bahan dasar plastik HDPE. Yang notabene merupakan olahan minyak bumi. Meskipun belum ada data resmi yang menyatakan kontribusi mainan terhadap peningkatan sampah plastik, tapi sampling  di Inggris sendiri membuktikan perilaku demikian. Beberapa kasus di negara di kawasan Asia bisa jadi memiliki fakta yang lebih buruk.

Beberapa konsiderasi ini menjadi dasar sebuah produsen mainan anak di Amerika Serikat untuk membentuk sistem yang lebih baik terhadap mainan anak. Dengan mengutamakan daur ulang plastik bekas menjadi mainan anak, dan membuka peluang bagi ekonomi sirkular agar ekosistem di industri mainan anak berbahan dasar plastik menjadi lebih baik.

Simak ulasannya pada artikel berikut ini.

Misi Perusahaan Dan Daur Ulang Plastik Oleh Green Toys

Mainan anak pada dasarnya akan melewati usia primanya ketika anak sendiri sudah bertumbuh dan berkembang. Meninggalkan mainan-mainan lamanya untuk dibuang oleh orang tuanya. Menurut data yang diberikan GREENMATTERS, 80 persen mainan anak  cenderung berakhir di tempat pembuangan sampah. Menumpuk dan berakhir di tempat pembuangan saja. Hal dasar yang menjadi konsiderasi tindakan ini adalah bagaimana orang tua dari anak tidak tahu apa yang harus dilakukan lagi ketika mainan anak ini sudah tidak digunakan kembali.

Green Toys merupakan perusahaan manufaktur mainan anak yang berasal dari Amerika Serikat. Misi yang dikedepankan oleh Green Toys sendiri adalah โ€œTo give plastic a better second chanceโ€.  Pada praktik manufakturnya, Green Toys mengedepankan daur ulang plastik berjenis HDPE, LDPE, dan PP sebagai material yang utama. Material-material ini sendiri didapat dari limbah yang dikumpulkan di Amerika Serikat, dan sangat bergantung pada limbah-limbah rumah tangga. Hal ini didasari pada konsiderasi untuk mengambil limbah dari sumber yang paling awal, ketimbang mengambilnya di tempat pembuangan akhir.

Sekilas Rangkuman Praktik Industri Green Toys Amerika Serikat

Proses yang dijalani oleh Green Toys sebagai sebuah perusahaan manufaktur sedikit banyak merefleksikan ekonomi sirkular yang saat ini sedang banyak diusung oleh negara negara di dunia. Dengan bahan plastik yang utamanya digunakan adalah galon susu bekas, tim Green Toys akan mengumpulkan limbah jenis ini di kawasan Amerika Serikat. Setelah itu masuk ke pabrik pengolahan limbah plastik yang ada di pabrik utama Green Toys.

Setelah itu limbah plastik akan dicacah secara halus, diberi pewarna kembali, dan produksi berdasarkan desain mainan anak yang sudah ditentukan. Kreativitas Green Toys sebagai industri manufaktur pun ditunjukan dengan memberikan segmentasi usia untuk mainan anak yang dipasarkan. Semisal mainan anak jenis mobil atau pesawat ditujukan bagi anak usia 3-4 tahun, sementara mainan anak untuk anak usia 1-2 tahun akan lebih sederhana, seperti mencocokan gambar dan bentuk.

Sementara itu, keamanan dari produk mainan Green Toys sendiri pun dilindungi oleh beberapa lisensi yang mereka dapat dan jaga. Perusahaan yang berbasis di California ini telah mendapat lisensi dari uji kelayakan Amerika Serikat  yang dikenal sebagai BPA dan Phthalates. Sementara lisensi lainnya yang telah melalui uji kelayakan adalah CPSIA, ASTM F963, dan lisensi internasional yaitu EN 71 dan ISO 8124.