Biji plastik adalah bahan dasar yang digunakan untuk menghasilkan berbagai produk plastik. Plastik itu sendiri tersusun dari material alami dan organik seperti selulosa, batu bara, gas alami, garam dan tentu saja minyak mentah. Minyak mentah adalah campuran kompleks dari ribuan senyawa yang harus diproses sebelum dapat dimanfaatkan. Produksi plastik dimulai dari distilasi minyak mentah di kilang, yang memisahkan minyak menjadi kelompok senyawa yang lebih ringan, disebut juga dengan pecahan.

Setiap pecahan ini mengandung rantai hidrokarbon (senyawa yang terdiri dari karbon dan hidrogen) dengan ukuran dan struktur molekul yang berbeda. Salah satu pecahan dalam proses pembuatan plastik adalah naphtha. Naphtha berperan penting sebagai bahan dasar dalam produksi berbagai jenis plastik.

Proses pembuatan plastik umumnya melalui dua metode utama, yaitu polimerisasi dan polikondensasi, yang keduanya membutuhkan katalis khusus. Dalam reaktor polimerisasi, monomer seperti etilena dan propilena digabungkan untuk membentuk rantai polimer yang panjang. Polimer yang dihasilkan memiliki sifat, struktur, dan ukuran yang bervariasi, tergantung pada jenis monomer yang digunakan.

Plastik dibedakan menjadi dua kelompok utama berdasarkan sifat fisiknya:

  • Termoplastik:
    Jenis plastik ini dapat melunak saat dipanaskan dan kembali mengeras saat didinginkan, sehingga dapat didaur ulang dan dibentuk kembali.
  • Termoset:
    Sekali terbentuk, plastik ini tidak dapat dilelehkan kembali, membuatnya tahan terhadap panas dan deformasi permanen setelah pencetakan.

Plastik dapat dibagi kedalam beberapa Jenis Varian Berdasarkan Kelompoknya:

1. Termoplastik:

  1. Polipropilene (PP)
    Plastik ini kuat, ringan, dan tahan terhadap panas serta bahan kimia. Plastik ini sering digunakan untuk packaging, produk otomotif, tekstil, dan mudah didaur ulang, menjadikannya populer dalam berbagai industri karena daya tahan dan fleksibilitasnya.
  2. Akrilonitril Butadiena Stirena (ABS)
    Plastik ini tahan benturan, ringan, dan kaku. ABS sering digunakan dalam pembuatan mainan, peralatan elektronik, komponen otomotif, dan perabotan karena memiliki daya tahan tinggi dan kemampuan cetak yang baik.
  3. Polietilena (PE)
    Plastik ini ringan, fleksibel, serta tahan air dan bahan kimia. PE merupakan jenis plastik yang paling banyak digunakan, seperti untuk kantong plastik, botol minuman, dan berbagai kemasan produk. PE juga memiliki varian seperti LDPE yang lebih lembut dan HDPE yang lebih kuat.
  4. Polistirena (PS)
    Tersedia dalam bentuk solid (plastik keras) atau foam (seperti styrofoam). PS sering digunakan untuk kemasan sekali pakai, wadah makanan, dan produk isolasi karena sifatnya yang murah dan mudah diproduksi. Namun, PS kurang tahan terhadap panas dan tidak mudah didaur ulang.
  5. Polivinil Klorida (PVC)
    PVC adalah salah satu plastik pertama yang ditemukan dan masih digunakan secara luas hingga kini. PVC tersedia dalam dua bentuk utama: kaku (rigid), digunakan dalam pipa dan bangunan, dan fleksibel, digunakan dalam kabel listrik, pakaian, dan aplikasi medis.
  6. Poliamida (PA) atau Nylon
    plastik yang kuat, fleksibel, dan tahan terhadap gesekan serta bahan kimia. Nilon sering digunakan dalam pembuatan kain, komponen mesin, tali, gigi roda, dan berbagai produk industri karena sifatnya yang tahan lama dan serbaguna.
  7. Polimetil Metakrilat (PMMA) atau Acrylic
    Plastik transparan yang tahan terhadap benturan dan cuaca. Bahan ini sering digunakan sebagai pengganti kaca untuk jendela, lampu, dan produk display karena kejernihannya. Acrylic tahan terhadap sinar UV, dan mudah dibentuk.
  8. Polietilen Tereftalat (PET atau PETE)
    Plastik ini bsersifat kuat, ringan, dan tahan terhadap kelembaban serta bahan kimia. PET sering digunakan untuk botol minuman, kemasan makanan, dan tekstil karena sifatnya yang mudah didaur ulang dan tahan lama.
  9. Polikarbonat (PC)
    Plastik ini sangat kuat, tahan benturan, dan transparan. Bahan ini sering digunakan dalam pembuatan kaca pengaman, lensa, dan komponen elektronik karena ketahanan tinggi terhadap benturan dan kemampuannya untuk mempertahankan kejernihan meski terpapar panas.
  10. Polietilen Linyar dengan Kerapatan Rendah (LLDPE)
    Mirip dengan LDPE, tetapi memiliki kekuatan tarik yang lebih baik dan sering digunakan untuk kantong plastik, film pembungkus, dan pelapis karena daya tahan terhadap gesekan dan kelenturannya yang baik.
  11. Polietilena Etilen Vinil Asetat (EVA)
    EVA merupakan plastik elastomer yang fleksibel, tahan terhadap kelembapan, dan memiliki daya rekat yang baik. EVA sering digunakan dalam pembuatan sol sepatu, pelapis, mainan, dan packaging karena sifatnya yang lembut dan mudah dibentuk.
  12. Fluoropolimer
    Fluoropolimer dikenal karena sifat anti lengket yang superior, sering digunakan sebagai lapisan pada alat masak. Salah satu fluoropolimer yang paling terkenal adalah PTFE (polytetrafluoroethylene), yang memiliki ketahanan terhadap panas dan bahan kimia.
  13. Plastik Biodegradable
    Plastik ini dibuat sepenuhnya atau sebagian dari sumber daya yang dapat diperbarui. Contohnya, etilen yang dihasilkan dari batang tebu, yang kemudian digunakan untuk memproduksi polietilen. Plastik berbasis bio membantu mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil.

2. TermoSET:

  1. Resin Epoksi
    Resin epoksi sering digunakan sebagai pelapis pelindung pada kaleng minuman dan kemasan khusus untuk menjaga kualitas dan rasa produk di dalamnya. Selain itu, resin ini juga banyak digunakan dalam aplikasi industri yang memerlukan kekuatan perekat yang kuat dan tahan lama.
  2. Bakelit (Fenol Formaldehida)
    Bakelit adalah salah satu plastik termoset pertama yang ditemukan dan digunakan secara luas. Sering digunakan dalam isolator listrik, komponen elektronik, gagang panci, dan peralatan rumah tangga karena tahan panas dan listrik.
  3. Melamin Formaldehida
    Plastik ini tahan terhadap panas dan noda, sering digunakan dalam peralatan makan, laminasi dekoratif (seperti pelapis meja), dan pelapis pelindung permukaan furnitur.
  4. Urea Formaldehida
    Digunakan terutama dalam industri kayu sebagai perekat untuk kayu lapis dan papan partikel, serta sebagai bahan pembuat komponen listrik seperti soket dan saklar.
  5. Poliuretan (PU)
    Poliuretan dapat bersifat fleksibel atau kaku, tergantung pada aplikasinya. Digunakan untuk busa isolasi termal, bantalan furnitur, sepatu, hingga lapisan pelindung pada cat otomotif.
  6. Resin Polyester
    Resin polyester biasanya digunakan dalam pembuatan komposit, terutama dalam fiberglass (serat kaca), yang digunakan dalam pembuatan kapal, kendaraan, dan tangki penyimpanan karena ringan dan kuat.
  7. Vulkanisat Karet (Vulcanized Rubber)
    Karet vulkanisir, meskipun bukan plastik murni, dianggap sebagai termoset karena proses vulkanisasi menciptakan ikatan silang permanen dalam struktur karet, membuatnya elastis, kuat, dan tidak bisa dilelehkan kembali. Contoh penggunaan termasuk ban kendaraan dan segel industri.
  8. Silikon
    Silikon adalah termoset yang tahan terhadap suhu tinggi dan memiliki fleksibilitas tinggi. Biasanya digunakan dalam sealant, pelumas, alat-alat medis, dan peralatan dapur seperti cetakan kue dan spatula.

Biji Plastik Daur Ulang Hasil Pengolahan Limbah Plastik

Plastik adalah salah satu bahan paling populer dan berguna dalam kehidupan modern. Kita sekarang menggunakan sekitar 20 kali lebih banyak plastik daripada yang kita lakukan 50 tahun yang lalu. Namun, seiring penggunaannya yang luas, limbah plastik menjadi masalah lingkungan yang serius. Salah satu solusi terbaik untuk mengelola limbah plastik adalah dengan mendaur ulangnya menjadi biji plastik

Daur ulang plastik melibatkan proses pengumpulan, penyortiran, pencacahan, pembersihan, dan peleburan plastik bekas menjadi bentuk baru. Proses ini membantu mengurangi jumlah limbah plastik yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan memberikan bahan baku yang dapat digunakan kembali untuk berbagai produk plastik.

Sebelum membahas cara daur ulang plastik kita kenali terlebih dahulu jenis-jenis plastik yang dapat di daur ulang.

Jenis-Jenis Plastik Daur Ulang

1. Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE)

Biji Plastik PET Bening

PET adalah salah satu jenis plastik yang paling sering didaur ulang. Biasanya digunakan untuk botol minuman, wadah makanan, dan kemasan lainnya. Plastik jenis ini mudah diolah dan didaur ulang menjadi produk baru seperti kain poliester, karpet, atau bahkan botol plastik baru. PET memiliki sifat transparan, ringan, serta tahan terhadap kelembapan, sehingga sering dipilih untuk berbagai kemasan produk.

Contoh produk: botol minuman, kemasan minyak goreng, wadah selai kacang.

2. High Density Polyethylene (HDPE)

Biji Plastik HDPE Daur Ulang

HDPE adalah plastik yang lebih kuat dan tahan lama dibandingkan PET. Jenis plastik ini sering digunakan untuk produk yang memerlukan ketahanan ekstra seperti kemasan bahan kimia, botol susu, dan galon air minum. HDPE dikenal karena ketahanannya terhadap suhu tinggi dan tidak mudah pecah. Daur ulang HDPE umumnya menghasilkan biji plastik yang dapat digunakan untuk membuat pipa plastik, palet, atau bahkan peralatan rumah tangga.

Contoh produk: galon air, botol deterjen, mainan plastik.

3. Polyvinyl Chloride (PVC)

Biji Plastik PVC Daur Ulang

PVC adalah plastik yang sangat serbaguna dan banyak digunakan dalam konstruksi, seperti untuk pipa, lantai vinil, dan jendela. Meski dapat didaur ulang, proses daur ulang PVC lebih kompleks karena sering dicampur dengan bahan kimia tambahan yang membuatnya lebih sulit untuk diproses. Namun, dengan teknologi yang tepat, PVC dapat didaur ulang menjadi produk seperti pipa baru atau bahan konstruksi lainnya.

Contoh produk: pipa, selang, lantai vinil.

4. Low Density Polyethylene (LDPE)

Biji Plastik LDPE Daur Ulang

LDPE sering digunakan untuk produk plastik yang lebih fleksibel seperti kantong plastik, pembungkus makanan, dan berbagai jenis kemasan fleksibel lainnya. Meski dapat didaur ulang, LDPE seringkali sulit dikumpulkan dalam jumlah besar karena produk-produknya cenderung ringan dan tipis. Hasil daur ulang LDPE biasanya digunakan untuk produk seperti kantong sampah, panel atap, atau produk plastik fleksibel lainnya.

Contoh produk: kantong belanja, pembungkus makanan, botol yang dapat diperas.

5. Polypropylene (PP)

Biji Plastik PP Daur Ulang

Polypropylene adalah plastik yang memiliki titik leleh tinggi, sehingga cocok untuk produk yang memerlukan ketahanan terhadap panas. Jenis plastik ini banyak digunakan untuk wadah makanan, tutup botol, sedotan, dan beberapa peralatan medis. PP adalah salah satu plastik yang lebih mudah didaur ulang, dan produk hasil daur ulangnya dapat berupa peralatan otomotif, wadah penyimpanan, atau peralatan rumah tangga.

Contoh produk: wadah makanan, tutup botol, sedotan, alat-alat medis.

6. Polystyrene (PS)

Biji Plastik PS Daur Ulang

Polystyrene, atau yang lebih dikenal sebagai styrofoam, sering digunakan untuk kemasan makanan, cangkir sekali pakai, dan bahan insulasi. Sayangnya, PS adalah salah satu plastik yang paling sulit untuk didaur ulang karena sifatnya yang rapuh dan ringan, sehingga memerlukan teknologi khusus untuk proses daur ulangnya. Namun, beberapa fasilitas daur ulang kini mampu mengolah PS menjadi bahan untuk produk baru seperti bingkai foto atau insulasi rumah.

Contoh produk: wadah makanan sekali pakai, bahan insulasi, cangkir styrofoam.

7 .Lainnya

Kategori “Other” biasanya mencakup jenis-jenis plastik yang tidak termasuk dalam enam kategori utama di atas, seperti polikarbonat dan akrilik. Plastik ini sering digunakan untuk produk khusus seperti CD, lensa kacamata, atau alat elektronik. Jenis plastik ini lebih sulit didaur ulang karena komposisi kimianya yang bervariasi, namun beberapa dari plastik ini masih bisa diolah kembali dengan teknologi khusus.

Contoh produk: CD, lensa kacamata, alat elektronik.

Lama Waktu Penguraian Limbah Plastik

Setiap jenis limbah plastik memiliki waktu penguraian yang berbeda-beda di alam, tergantung pada bahan dan komposisinya. Berikut adalah estimasi waktu yang diperlukan untuk beberapa jenis sampah plastik hingga terurai secara alami:

  1. Styrofoam:
    Membutuhkan waktu sekitar 500 tahun atau lebih untuk terurai sepenuhnya di lingkungan, menjadikannya salah satu bahan yang paling sulit diolah.
  2. Plastik kemasan:
    Memerlukan waktu 50 hingga 80 tahun untuk terurai, tergantung pada jenis plastik dan kondisi lingkungan tempatnya dibuang.
  3. Kantong plastik:
    Biasanya membutuhkan waktu 10 hingga 12 tahun untuk terurai, meskipun kantong plastik sekali pakai dapat tetap menjadi mikroplastik yang berbahaya bagi ekosistem.
  4. Botol plastik:
    Terbuat dari bahan yang sangat tahan lama dan bisa memakan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk benar-benar terurai. Bahkan, beberapa sumber menyatakan bahwa botol plastik tidak dapat diperhitungkan waktu penguraiannya.

Cara Mengolah Limbah PLastik menjadi Biji Plastik Daur Ulang

Mengolah limbah plastik menjadi plastik daur ulang memerlukan beberapa langkah penting. Berikut ini adalah proses daur ulang plastik secara bertahap:

  1. Pengumpulan
    Plastik dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, seperti botol, wadah, kantong, kemasan, dan sisa industri. Karena kelimpahannya, banyak pusat pengumpulan plastik didirikan, dan beberapa pelaku usaha memanfaatkan pengumpulan plastik sebagai sumber pendapatan. Limbah plastik dikumpulkan dalam jumlah besar, dikemas, dan diangkut ke pabrik daur ulang. Namun, belum semua negara memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendaur ulang plastik, terutama di negara berkembang, di mana limbah plastik masih menjadi masalah lingkungan yang besar.
  2. Penyortiran
    Proses daur ulang dimulai dengan menyortir plastik berdasarkan jenis dan warnanya. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa bahan kontaminan dihilangkan. Mesin khusus digunakan untuk memisahkan plastik sesuai dengan jenis resin yang dikandungnya. Plastik juga dipilah berdasarkan simbol daur ulang yang biasanya tertera di bagian bawah produk plastik.
  3. Pencacahan
    Setelah disortir, plastik dipotong menjadi potongan-potongan kecil yang disebut serpihan. Botol dan wadah dihancurkan hingga menjadi serpihan kecil. Mesin khusus digunakan untuk memisahkan serpihan yang lebih berat dari yang lebih ringan, sehingga memastikan jenis plastik yang berbeda tidak tercampur, karena setiap jenis plastik memiliki kegunaan yang berbeda.
  4. Pembersihan
    Setelah dipisahkan, serpihan plastik dicuci menggunakan deterjen untuk menghilangkan kotoran atau sisa bahan lain. Setelah dicuci, serpihan plastik disortir lebih lanjut berdasarkan jenis resin plastiknya, kemudian dikeringkan dengan hati-hati.
  5. Peleburan
    Serpihan plastik yang sudah bersih dan kering kemudian dilebur. Peleburan dilakukan di bawah suhu yang terkendali untuk memastikan plastik tidak rusak. Proses ini bisa menghasilkan bahan plastik yang siap dicetak kembali menjadi produk baru atau diubah menjadi butiran kecil.
  6. Pembuatan Biji Plastik
    Setelah dilebur, plastik diubah menjadi pelet kecil yang dikenal sebagai nurdles. Dalam bentuk pelet inilah plastik daur ulang siap digunakan oleh pabrik manufaktur untuk membuat produk baru. Biasanya, plastik daur ulang ini tidak digunakan untuk membuat produk yang sama persis dengan bentuk aslinya, melainkan untuk menciptakan produk plastik baru yang bermanfaat.

Keuntungan dari Plastik Daur Ulang

Plastik harus didaur ulang karena sejumlah alasan seperti yang dapat dilihat di bawah ini:

  1. Penyediaan Sumber Bahan Baku yang Berkelanjutan
    Daur ulang plastik menghasilkan sumber bahan baku yang berkelanjutan untuk mendukung industri manufaktur. Setelah proses daur ulang, plastik diolah kembali menjadi material yang dapat dirancang ulang dan digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti pembuatan produk baru. Langkah ini membantu mengurangi ketergantungan pada bahan baku alami yang semakin menipis.
  2. Mengurangi Masalah Lingkungan
    Plastik yang tidak dapat terurai secara alami menjadi ancaman besar bagi lingkungan. Sampah plastik dapat menyumbat saluran air, drainase, dan sistem pembuangan lainnya, menyebabkan banjir dan berbagai masalah kesehatan. Melalui daur ulang, plastik dapat diubah menjadi material yang bermanfaat, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan layak huni.
  3. Mengurangi Beban pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
    Daur ulang plastik secara signifikan mengurangi jumlah limbah yang berakhir di TPA. Dengan daur ulang, lahan yang sebelumnya digunakan untuk menampung limbah plastik dapat dialihkan untuk keperluan lain, seperti pertanian atau pembangunan perumahan. Hal ini sangat relevan mengingat populasi manusia yang terus bertambah dan kebutuhan akan lahan yang semakin mendesak.
  4. Menghemat Energi
    Proses daur ulang plastik memerlukan energi yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan memproduksi plastik baru dari bahan mentah. Dengan menghemat energi, sumber daya ini dapat dialokasikan untuk keperluan penting lainnya dalam perekonomian. Selain itu, daur ulang plastik juga membantu mengurangi biaya produksi, sehingga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Dibandingkan dengan pembuatan plastik baru yang memerlukan bahan baku alami yang mahal dan proses yang panjang, daur ulang adalah pilihan yang lebih efisien dan hemat biaya.

Surya Indo Utama : Pabrik Pengolahan Biji Plastik Terbaik dan Terpercaya

Sebagai pusat pengolahan biji plastik daur ulang, Surya Indo Utama berkomitmen untuk berperan aktif dalam mengurangi limbah plastik yang tidak bermanfaat. Kami percaya bahwa setiap sampah plastik memiliki potensi untuk diubah menjadi produk daur ulang yang bernilai, membantu menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan manfaat nyata bagi masyarakat.

Dengan menggunakan teknik pengolahan modern dan proses yang tertata rapi, kami memastikan bahwa setiap biji plastik yang kami hasilkan memenuhi standar kebersihan, keamanan, dan kualitas terbaik. Produk kami dirancang untuk mendukung kebutuhan industri percetakan dan berbagai sektor lainnya. Biji plastik kami telah digunakan oleh banyak mitra industri untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memuaskan pelanggan.

Kami memahami bahwa kepercayaan adalah fondasi dari hubungan bisnis yang baik. Oleh karena itu, kami selalu mengedepankan kualitas di setiap tahap proses pengolahan. Dengan menjaga reputasi sebagai penyedia biji plastik daur ulang terpercaya, Surya Indo Utama memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan dapat diandalkan.

Kami tidak berhenti berinovasi untuk memberikan solusi terbaik bagi masyarakat dan dunia. Surya Indo Utama berkomitmen untuk menjadi bagian dari perubahan positif dalam pengelolaan limbah plastik, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan masa depan yang lebih berkelanjutan.