Plastik dikategorikan menjadi empat kelompok utama: termoplastik, elastomer, termoset dan polimer senyawa. Hal yang membedakan kelas bahan plastik serta sifat fisiknya adalah Struktur makromolekulnya. Dari 4 kelompok utama tersebut, mari kita berkenalan lebih jauh dengan termoplastik, sebuah material yang memiliki sifat amorf atau semi-kristal, dan menjadi material yang banyak digunakan dalam berbagai industri.
Sebagai informasi, termoplastik adalah jenis plastik yang akan melunak jika mengalami pemanasan dan mengeras jika mengalami pendinginan. Sedangkan sifat amorf artinya yakni material yang memiliki struktur atomik yang tidak teratur dan tidak memiliki pola kristal yang terdefinisi. Salah satu jenis termoplastik adalah Polypropylene (PP). PP menjadi termoplastik yang paling banyak digunakan karena sangat murah dan fleksibel untuk pencetakan.
Polypropylene ditemukan pada tahun 1954, beroleh popularitas yang kuat dan sangat cepat karena memiliki kepadatan terendah di antara komoditas plastik lainnya. PP memiliki ketahanan kimia yang sangat baik dan dapat diproses dengan banyak metode konversi. Plastik PP juga sangat cocok untuk barang kebutuhan sehari-hari seperti nampan, corong, ember, botol, serta barang-barang klinis yang harus disterilkan karena sering digunakan.
Keunggulan Polypropylene
- Polypropylene (PP) memiliki sifat kepadatan yang rendah dengan titik leleh tinggi. Ia juga memiliki ketahanan terhadap suhu dan kelembaman kimia, serta biaya pembuatannya yang rendah. PP sangat baik untuk aplikasi jangka panjang.
- Polypropylene adalah bahan yang sangat serbaguna dalam diaplikasikan pad keragaman desain struktural.
- Struktur morfologi PP dapat dimodifikasi dengan menggunakan bahan penguat atau dengan mencampurkan PP dengan polimer lain. Hal ini memungkinkan terciptanya karakteristik yang lebih unggul.
Pengaplikasian Polypropylene
- Serat dan Kain
Serat diproduksi dengan berbagai macam proses ekstrusi. Plastik PP memiliki berat jenis yang rendah, kuat, dan tahan terhadap noda. - Kertas film
Proses ekstrusi PP menghasilkan kertas film yang memiliki tebal kurang dari 10 mil. Kertas ini digunakan untuk membungkus tembakau, produk makanan, dan pakaian. - Lembaran
Proses thermoforming yang merupakan proses pemanasan lembaran termoplastik ke titik lunak, kemudian membentuk lembaran lunak menjadi bentuk yang diinginkan dengan cara mekanis. Selanjutnya, melakukan proses pemadatan menjadi bentuk yang diinginkan - Cetakan Injeksi
Contoh pengaplikasiaannya seperti untuk pembentukan botol air. Cetakan injeksi adalah pilihan terbaik untuk memproduksi wadah dengan berbagai bentuk yang diinginkan. - Blow molding
Prinsip dasar proses blow moulding adalah menghasilkan benda berongga dengan cara meniup termoplastik dengan udara panas. Penerapannya seperti untuk pembentukan botol air, botol sampo, wadah pestisida, dll. - Otomotif
Polypropylene memiliki kegunaan yang besar pada bidang otomotif. Plastik PP merupakan termoplastik yang paling ringan dengan kepadatan yang rendah yakni 0,9 g/mL. Sebagian besar plastik pada mobil baru adalah jenis PP, karena perusahaan mobil cenderung mengurangi keseluruhan berat mobil mereka untuk menghemat biaya bahan bakar bagi pelanggan.
Selain aplikasi PP pada penjelasan di atas, masih banyak contoh aplikasi lainnya dari polypropylene. Misalnya, pada peralatan medis atau laboratorium, lampu, produksi pakaian atau produk terkait pakaian seperti popok atau produk saniter. Pada aplikasi ini, Plastik PP diproses agar dapat menyerap air (hidrofilik). Hal ini membuat PP sangat cocok digunakan dalam fabrikasi untuk kondisi cuaca dingin dan pakaian pelindung.
Banyaknya aplikasi PP menunjukkan bahwa material ini merupakan pilihan ideal di antara polimer lainnya. Polypropylene menghasilkan plastik yang fleksibel, tahan lama, murah, dan ringan, yang dapat digunakan dalam berbagai industri, baik untuk keperluan komersial, medis, maupun pribadi. Tidak ada plastik lain yang memiliki keragaman aplikasi seperti PP. Inilah yang membuatnya menjadi material yang unik dan sangat populer.