Persoalan tentang sampah termasuk salah satu masalah yang tidak ada habisnya, salah satunya adalah sampah rumah tangga. Memang tak bisa dipungkiri kalau kegiatan rumah tangga tak lepas dari berbagai macam sampah yang dihasilkan. Bahkan ada sebagian sampah yang berpotensi menjadi limbah yang berbahaya, atau sering disebut dengan limbah B3 (Bahan berbahaya dan Beracun).
Tetapi sayangnya belum banyak orang yang memahami tentang hal ini. Sehingga, sampah bercampur begitu saja dan dibuang sembarangan.
Apa Itu Limbah B3?
Limbah B3 adalah akronim dari Bahan Beracun dan Berbahaya yang menurut PP no. 101 tahun 2014, definisinya adalah sisa usaha atau kegiatan yang mengandung zat atau komponen yang secara langsung maupun tidak dapat mencemarkan, merusak, atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Limbah B3 sering juga disebut mengandung zat atau bahan anorganik berbahaya yang bersifat teratogenik. Teratogenik itu sendiri dilansir dari Wikipedia adalah sebuah bahan berbahaya yang dapat membuat perkembangan menjadi tidak normal. Seperti misalnya dalam medis, perkembangan dari sel selama masa kehamilan yang dapat merusak embrio.
Limbah B3 seringkali kita temui di kehidupan kita sehari-hari, namun karena ketidaktahuan, tanpa sadar kita memperlakukan jenis limbah ini sama seperti kita memperlakukan sampah biasa. Padahal, konsekuensi jangka panjangnya terhadap lingkungan dan kesehatan kita sangat berbahaya.
Ciri-ciri utama dari sampah B3 adalah sebagai berikut:
- Mudah meledak
- Mudah terbakar
- Bersifat reaktif
- Beracun
- Berbahaya dalam fase padat, cair, maupun gas
- Menyebabkan iritasi
- Bersifat korosif
- Karsiogenik, mutagenik, dan lainnya.
5 Sampah Rumah Tangga yang Berpotensi Menjadi Limbah B3
- Lampu Neon
Mungkin kebanyakan orang mengira kalau sampah lampu neon akan menjadi pecahan begitu saja. Namun, ternyata lampu neon mengandung zat yang berbahaya yang dapat mengganggu metabolisme tubuh manusia, zat tersebut bernama merkuri. Selain zatnya yang berbahaya, lampu neon juga membahayakan karena bisa melukai orang jika terkena pecahan lampu tersebut.
- Baterai Bekas
Baterai merupakan barang yang sangat sering dipakai dalam kegiatan rumah tangga. Namun, berbahaya juga jika dibuang sembarangan karena mengandung berbagai macam logam berat seperti merkuri, nikel, timbal, kadmium, dan lithium. Karena kandungannya yang berbahaya, sehingga jangan mencampur sampah baterai dengan sampah lainnya ya.
- Popok dan Pembalut
Berdasarkan riset Bank Dunia tahun 2017, popok menjadi pemecah rekor sebagai penyumbang sampah terbanyak kedua di laut. Popok dan pembalut sekali pakai juga memiliki kandungan Absorbent Polymer (SAP) hingga 42 persen, yang nantinya berubah menjadi gel saat terkena air. Bayangkan saja limbahnya sangat merusak lingkungan, bukan?
- Kaleng Aerosol Kosong
Banyak sekali produk rumah tangga yang dikemas dalam bentuk kaleng atau spray seperti obat nyamuk, pengharum ruangan, hairspray, dll. Namun, kemasan ini mengandung zat propellant serta zat kimia lainnya. Kaleng ini juga sangat mudah terbakar atau meledak jika terkena panas. Tentunya ini bisa membahayakan siapapun jika dibuang ke sembarang tempat.
- Obat Kadaluarsa
Meskipun obat kadaluarsa tidak sebanding dengan limbah farmasi di rumah sakit. Namun, sampah jenis ini bisa dikategorikan sebagai limbah B3 juga, lho.
Salah satu penanganannya yaitu Anda bisa kembalikan obat kadaluarsa ini ke apotek/rumah sakit terdekat jika Anda bingung bagaimana cara menanganinnya. Karena pihak apotek lebih memahami cara penanganan sampah obat kadaluarsa supaya tidak membahayakan masyarakat dan lingkungan sekitar.