Seringkali sampah plastik yang sudah menumpuk akan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) atau laut yang sudah tentu keberadaannya itu membahayakan untuk biota laut. Hal tersebut tentunya harus segera diatasi dan menjadi tanggung jawab kita semua.
Demi mengatasi hal tersebut, Nestle Indonesia mulai melakukan percepatan pada berbagai macam upaya untuk menangani masalah sampah plastik dan berkomitmen untuk membuat perubahan yang signifikan demi terciptanya lingkungan bebas plastik.
Tentang Nestle Indonesia
Nestle Indonesia merupakan anak perusahaan Nestle S.A yang merupakan produsen makanan dan minuman terbesar di dunia yang berpusat di Vevey, Swiss. Sebagai perusahaan di bidang gizi dan kesehatan, Nestle telah berinovasi selama lebih dari 150 tahun dan hadir di 189 negara dengan lebih dari 2000 merk yang seluruhnya memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat.
Nestle Indonesia didirikan pada tahun 1971 dan mempekerjakan sekitar 3700 karyawan. Nestle Indonesia juga memiliki 3 pabrik di Indonesia yang memproduksi susu, makanan dan minuman dengan merek-merek terkenal seperti Dancow, Milo, Lactogrow, Serelac, KitKat, Bear Brand dan lain-lain.
Inilah beberapa langkah yang dilakukan oleh Nestle Indonesia untuk menangani masalah sampah plastik
1. Memelopori Penggunaan Bahan-Bahan Alternatif
- Nestle Indonesia mendirikan Nestlé Institute For Packaging Sciences yang bertujuan untuk mengembangkan bahan-bahan kemasan yang berkelanjutan juga berkolaborasi dengan mitra industri dalam bentuk penelitian awal. Adapun inovasi yang diluncurkan yaitu penggunaan bahan-bahan kertas dan bahan polimer yang biodegradable. Sehingga nantinya dapat dibuat kompos dan juga didaur ulang.
- Meluncurkan penggunaan berbahan dasar kertas pada merek NESQUIK pada 2019, dilanjut lagi dengan merek YES pada 2019 dan juga merk SMARTIES yang akan menggunakan bahan dasar kertas dan bebas plastik pada 2019. Lalu ada Milo yang akan memperkenalkan kemasan pouch berbahan dasar kertas pada tahun 2020 kemarin.
- Mengurangi penggunaan bahan plastik yang sulit didaur ulang secara bertahap sampai dapat menghilangkannya secara keseluruhan pada tahun 2025.
- Nestle water sudah mulai meningkatkan kandungan pada bahan PET hasil daur ulang dan botol-botol produknya pada tahun 2025 hingga 35%.
- Melakukan kerjasama secara global dengan Danimer Scientific untuk mengembangkan botol dengan bahan biodegradable yang dapat didaur ulang.
- Menjalin kerjasama dengan PureCycle tecnologies untuk mendapatkan bahan-bahan daur ulang yang aman dan tentunya mampu memproduksi bahan polipropilena hasil daur ulang.
- Bergabung dengan NaturAll Bottle Alliance yang bertujuan untuk mengembangkan PET 100% untuk digunakan dalam bisnis air minum.
2. Berupaya Membantu dan Menciptakan Masa Depan Bebas Sampah
- Mulai melakukan kerjasama dengan Project STOP sebagai solusi yang inisiatif untuk menangani polusi sampah plastik di lautan melalui kemitraan dengan pemerintahan dan berbagai kota di Asia tenggara.
- Mengurangi penggunaan bahan plastik sekali pakai dengan memperkenalkan kemasan dengan inovasi baru. Misalnya melakukan percobaan melalui wadah es krim yang dapat digunakan kembali, meluncurkan dispenser untuk produk Nescafe dan Milo, juga meluncurkan dispenser air model baru dengan teknologi mutakhir yang memungkinkan para konsumen untuk mengisi ulang botol air mereka sendiri.
3. Mendorong Perubahan Perilaku
- Akan ada program dedikasi dari karyawan di seluruh dunia untuk membersihkan sampah secara sukarela dan berpartisipasi aktif dalam berbagai aktivitas membersihkan lingkungan.