Saat ini sudah banyak upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi sampah, meskipun masih banyak masyarakat yang belum sadar terhadap pengelolaan sampah.

Namun, yang perlu diketahui mengurangi sampah merupakan langkah awal konsep 3R (Reduce, reuse dan recycle). Dan ternyata salah satu sampah yang banyak ditemukan adalah sampah bekas kemasan makanan dan minuman.

Apalagi saat ini banyak restoran atau tempat makan yang menggunakan wadah praktis seperti piring, gelas dan lain-lain yang berbahan dasar plastik, terutama kemasan yang dipakai untuk pesanan take away.

Ditambah lagi, saat ini sebagian masyarakat juga lebih suka memesan makanan secara online karena hal itu lebih praktis. Maka dari itu sampah yang dihasilkan pun akan semakin bertambah terutama sampah yang sulit didaur ulang.

Terdapat sekitar 60% bahan plastik yang diproduksi di seluruh dunia digunakan untuk kemasan makanan dan minuman. Maka dari itu bagi pebisnis diusahakan untuk segera mencari cara guna mengurangi limbah berbahan dasar plastik, terutama untuk yang sekali pakai. Maka mulai gunakanlah wadah atau kemasan yang ramah lingkungan, dapat digunakan berulang kali, bahkan dapat dikembalikan.

Saat ini ada beberapa perusahaan startup yang memegang prinsip melestarikan alam dengan cara menggunakan kemasan yang biasa dipakai berulang kali. Wah unik sekali bukan?

Allas Indonesia

Allas merupakan startup penyedia kemasan pengantaran makanan online berkelanjutan pertama di Jakarta. Allas didirikan oleh Laurensia Cindy pada Juli 2021.

Motivasi Cindy mendirikan startup ini adalah untuk mengurangi sampah pada sektor kuliner sehingga Allas Indonesia menyediakan wadah yang dapat dipakai berulang kali. Sehingga kita bisa merasa seperti membawa bekal dari orang tua tetapi tidak menambah sampah.

Koinpack

Koinpack merupakan perusahaan yang berfokus pada pengembangan dan produksi kemasan plastik yang bekerjasama dengan prochter & gamble. Koinpack ini menyediakan kemasan guna daur ulang yang dapat digunakan kembali dan dikembalikan untuk mengganti kemasan sachet dan jenis kemasan sekali pakai lainnya dengan cara deposit dan insentif. Sehingga selain menjaga kelestarian lingkungan, Anda juga akan mendapatkan cashback jika mengembalikan kemasan kosong kepada koinpack. Dan nantinya kemasan kosong tersebut akan dibersihkan ulang agar bisa digunakan kembali.

CupKita

CupKita hadir sebagai layanan penyedia gelas pakai ulang yang menawarkan solusi untuk mengurangi limbah sekali pakai dengan cara memanfaatkan barang yang bisa digunakan kembali. CupKita merupakan layanan receible card pertama kali di Indonesia untuk kedai kopi. Didirikan oleh Muuse yang mempunyai perusahaan hal yang sama di Bali, Singapura dan Hongkong pada 2018.

Cara penggunaan layanan ini cukup mudah karena anda hanya perlu memesan kopi kemudian memindai serta membayar deposit lalu pilih CupKita setelah itu Anda akan bisa menikmati kopi yang dipesan.

Tentunya cangkir yang sudah digunakan dapat dikembalikan lagi ke toko untuk dikumpulkan, dicuci dan dikirimkan kembali ke kedai kopi. Uniknya jika Anda mengembalikan kemasan ke toko, Anda juga akan mendapatkan uang kembali.

Qyos

Qyos merupakan startup asal Jakarta yang telah mengembangkan teknologi mesin isi ulang pintar ramah lingkungan, didirikan pada tahun 2020. Startup ini berpartisipasi untuk mengurangi sampah plastik dari hulu sehingga kios menyediakan refill atau mesin isi ulang otomatis untuk produk rumah tangga yang berada di toko-toko terdekat area tempat tinggal masyarakat contohnya kompleks perumahan.

Clubzerรธ

Clubzerรธ merupakan startup yang sama seperti sebelumnya titik kelebihan ini menyediakan layanan kemasan guna ulang yang dapat digunakan kembali ketika berada di toko take away dan pemesanan secara online. Namun, kemasan yang disediakan clubzerรธ menggunakan posisi CO2 lebih sedikit 50% di bandingkan dengan kemasan sekali pakai lainnya.

Itulah beberapa startup yang menyediakan kemasan makanan dan minuman yang bisa didaur ulang. Yuk sama-sama agar bisa lebih bijak lagi dalam memilih peralatan makan untuk daur ulang.