Seperti yang sudah diketahui bahwa plastik adalah penyumbang sampah terbanyak di Indonesia. Salah satu jenisnya ada sampah plastik botol air kemasan. Dengan demikian, pemerintah dan swasta mencoba untuk mencari cara agar bisa mengurangi dampak dari sampah botol air kemasan karena memang tidak bisa terurai sendiri sehingga menimbulkan penumpukan sampah yang membahayakan lingkungan juga kesehatan makhluk hidup, bahkan bisa mencermari tanah. Hal ini menjadi sesuatu yang serius sehingga penanganannya pun dilakukan secara serius pula.

Daur ulang dengan sistem 3 R yaitu reducing, reusing, dan recycling. Merupakan komitmen untuk mengurangi konsumsi sumber daya primer dan beralih  memproduksi limbah agar bisa digunakan kembali. Sehingga hal ini bisa mengurangi penumpukan sampah yang berlebihan bahkan mengurangi emisi gas rumah kaca. Contohnya adalah pada proses daur ulang sampah botol bekas air kemasan menjadi botol kembali. Hal ini sangat berguna untuk keberlangsungan hidup biota laut, yang semakin terancam karena banyaknya penumpukan sampah.

Salah satunya dengan melakukan daur ulang terhadap botol bekas air kemasan satu kali pakai. Proses yang dilakukan melalui tahapan-tahapan yang sudah ditentukan, agar mencapai hasil maksimal.

  1. Tahap pengumpulan
    Awalnya dimulai dari pengumpulan sampah botol air kemasan yang dilakukan oleh pemulung, kemudian dijual kepada pengepul. Lalu oleh para pengepul kemudian dibawa menuju tempat daur ulang untuk diproses ke tahap selanjutnya yaitu penyortiran. Biasanya sampah botol bekas yang datang bisa memiliki berat berton-ton setiap harinya.
  1. Pemilahan
    Tidak semua botol bekas bisa langsung diolah. Para pekerja mulai memilah jenis botol kondisi bersih dan  kotor di taruh di keranjang yang berbeda. Hal ini dilakukan karena hanya jenis botol kondisinya tidak terkontaminasi zat apapun  yang bisa diproses ke tahap selanjutnya untuk didaur ulang.
  1. Penggilingan dan Penyucian
    Jika dulu kebanyakan dilakukan secara manual, saat ini pabrik sudah menggunakan alat bantu mesin karena jumlahnya yang semakin banyak dan agar lebih efisien waktu dan tenaga  untuk melakukan proses penggilingan dan  pencucian botol bekas air kemasan dengan air bersih agar tidak ada kotoran yang menempel.
  1. Pengeringan dan Sortiran Terakhir
    Botol yang sudah dicuci kemudian dikeringkan, setelah itu barulah ke tahap sortiran terakhir untuk memisahkan cacahan yang bisa digunakan dan yang masih terkontaminasi agar tidak tercampur. Proses memastikan ini dilakukan sebelum pengemasan produk.
  1. Packing
    Flakes cacahan tersebut kemudian dikemas untuk selanjutnya dikirim ke PT yang berbeda untuk proses pengolahan atau proses daur ulang dari flakes menjadi biji plastik dan dibentuklah menjadi botol daur ulang yang siap untuk dipakai dan hebatnya lagi masih tetap bisa didaur ulang kembali.Proses yang panjang dan dilakukan di dua perusahaan yang berbeda adalah salah satu upaya agar Indonesia bisa mengolah sampah jenis plastik yang sulit di daur ulang, bahkan di tempat pembuangan akhir. Limbah sampah plastik banyak yang tidak tertanggulangi sehingga terjadi penumpukan sampah.

Salah satu produk yang menggunakan botol daur ulang sebagai kemasan air mineral adalah AQUA yang berkomitmen untuk menyukseskan program pemerintah mengenai mengurangi sampah plastik hingga 70% sampai tahun 2025. Hal positif seperti ini, harus didukung penuh agar Indonesia benar-benar bisa berhasil bahkan jika bisa terbebas dari gunungan sampah plastik.

Demi menjaga lingkungan untuk masa depan, sebaiknya kita mulai bijak dalam menggunakan plastik, agar tidak menjadi sampah yang bisa mengotori lingkungan.