Daftar Harga Biji Plastik PP NovemBER 2024
Surya Indo Utama menjual biji plastik daur ulang Polypropylene dengan berbagai jenis dan varian warna. Menjadi distributor resmi biji plastik sejak 1970, kami berkomitmen untuk selalu menjamin kualitas dan kebersihan, sehingga konsumen dapat menghasilkan produk premium yang berkualitas.
Berikut jenis dan varian warna PP yang tersedia:
*Harga November 2024
- PP Putih (9.500-14.500 / kg)
- PP Hitam (8.500-12.500 / kg)
- PP Bening (10.000-16.500 / kg)
- PP Warna (8.500-13.500 / kg)
*Klik di sini untuk harga biji plastik terbaru jenis lainnya
Seperti yang sudah kita ketahui, jenis plastik PP (Polypropylene) dengan kode 5 ini adalah jenis plastik yang banyak digunakan sebagai tempat makanan dan minuman, selain bahannya yang kuat dan tahan panas, plastik ini juga menawarkan tingkat keamanan yang tinggi sehingga aman untuk dipakai berulang kali. Hal ini membuatnya ideal untuk menyimpan makanan jadi maupun bahan makanan yang akan diolah.
Banyaknya keuntungan yang ditawarkan membuat konsumen mempertimbangkan produk ini, sehingga permintaan pasar untuk biji plastik berkode 5 pun meningkat secara signifikan.
Hal tersebut berdampak kepada hukum permintaan dan penawaran. Jika suatu barang memiliki permintaan yang lebih besar dibandingkan penawaran, yang terjadi adalah kelangkaan sehingga terjadilah kenaikan harga pasaran. Tentu saja, sebagai penjual maupun pembeli keduanya tidak ada yang mau rugi, berbagai cara tetap dilakukan agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
Per tanggal 24 November 2022 pasar impor, pemasok luar negeri bersikap tegas untuk penawaran PP-homo impor ke Indonesia karena tekanan persediaan yang berkurang. Tidak kehabisan akal, pembeli tetap mencari secara lokal meskipun hanya dalam jumlah kecil untuk tetap memenuhi kebutuhan.
Di berbagai negara Asia, seperti Vietnam, China, dan Korea Selatan, muncul kendala dalam pengajuan BID atau penawaran. Para pembeli cenderung menawarkan harga di bawah biaya produksi, sehingga penjual enggan melepas produk begitu saja. Akibatnya, terjadi tarik ulur antara pembeli dan penjual dalam proses negosiasi.
Berbeda dengan pendekatan yang lebih agresif dari Korea Selatan, mereka menetapkan kenaikan harga sebesar $40/ton pada kargo spot, mengirim daftar harga terbaru di kisaran $990-1020/ton CIF Indonesia. Produsen di Korea Selatan juga menaikkan penawaran hingga $50/ton menjadi $1030-1050/ton CIF Indonesia. Sementara itu, material dari Vietnam justru mengalami penurunan sebesar $30/ton, menjadi $1010/ton dengan persyaratan yang sama.
Di pasar lokal, terjadi pemulihan antara harga produsen dan harga di pasar distribusi. Hal ini membuat penjual berhasil menghabiskan banyak kargo, sementara dukungan dari pasar impor menjadi salah satu faktor kunci yang memperkuat permintaan. Meskipun sebagian besar pembeli mengundurkan diri, tetapi masih ada yang bertahan seperti pembeli skala menengah tetap melakukan pembelian meskipun jumlahnya tidak sebanyak biasanya. Sehingga pemasok bisa tetap melakukan pasokan barang terutama pada kargo spot PP-homo.
Pertarungan harga masih tetap menjadi masalah tawar menawar yang cukup sengit. Di mana pelanggan berskala besar menginginkan harga rendah sementara sulit untuk mencocokan dengan harga saat ini akibat adanya kenaikan dari beberapa faktor.
Adanya hal tersebut juga menimbulkan beberapa masalah seperti PO atau purchase order yang menurun dari bulan sebelumnya, sulitnya mencairkan tagihan yang berpotensi terjadinya kredit macet. Selain itu juga, banyak manufaktur di sektor produk rumah tangga yang berhenti operasi karena minimnya bisnis. Membuat harga PP-homo injeksi mengalami rintangan.
Situasi ini berbeda untuk pembelian grade PP film. Meskipun harganya naik cukup tinggi, para pembeli tetap berani melakukan pembelian demi mengamankan pasokan, mengingat tingginya permintaan pasar terhadap produk tersebut.
Sebagai pertimbangan dalam menyetok barang di tengah kenaikan harga yang dipicu oleh tingginya permintaan, langkah bijak yang dapat diambil adalah meninjau kembali kondisi pasar. Pastikan harga masih dalam batas yang dapat diterima, dan jika permintaan memang terus meningkat, tidak ada salahnya untuk menambah stok barang, meskipun jumlah pembeliannya mungkin perlu disesuaikan dari sebelumnya.