Jepang merupakan negara di Asia yang memiliki tingkat kebersihan yang tinggi. Dimulai dengan kebiasaan-kebiasaan yang selalu diterapkan sejak dini, sehingga masyarakat di Jepang terbiasa untuk menjaga lingkungannya agar tetap sehat.

Selain itu juga, adanya kepercayaan yang diyakini cukup kuat bahwa kebersihan merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Tuhan. Tidak heran, jika Jepang sangat disiplin mengenai kebersihan karena sudah ditanamkan dalam diri sehingga menjadi kewajiban yang dipenuhi tanpa merasa hal tersebut sebuah beban.

Tentu saja, hal ini dapat dibuktikan dari peringkat negara terbersih di dunia Jepang masuk urutan 12 dengan skor EPI 75,1 di antara negara-negara yang ada di Asia Jepang paling unggul.

Inovasi-inovasi yang telah dilakukan untuk menjaga kebersihan dan juga menanggulangi sampah yang menjadi penyebab utama pencemaran lingkungan yaitu dengan membangun  Maishima Incineration Plant di Osaka, Jepang.

Maishima Incineration Plant merupakan pabrik tempat pengolahan sampah yang berdiri sejak tahun 2001. Desainnya yang unik, membuat orang mengira bahwa tempat tersebut merupakan objek wisata. Maishima Incineration Plant merupakan karya terakhir dari arsitek ternama yaitu Friedensreich Hundertwasser sebelum wafat.

Banyaknya orang yang mengira bahwa bangunan tersebut adalah tempat wisata, bentuknya unik dengan warna-warni yang mencerminkan keceriaan, banyak yang mengira masih bagian dari Universal Studio Jepang. Jepang akhirnya mengembangkan menjadi tempat edukasi sehingga masyarakat bisa mendatangi tempat tersebut untuk belajar mengenai pengolahan sampah yang dilakukan di sana.

Para wisatawan akan diberikan penjelasan mengenai Maishima Incineration Plant di satu ruangan, kemudian diperlihatkan juga cara proses pengolahan sampah seperti pembakaran dalam bentuk gambar 3 D.

Maishima Incineration Plant sendiri merupakan tempat pembuangan akhir, tapi tidak seperti kebanyakan TPA. Di sana sampah diolah langsung menggunakan mesin yang sudah berteknologi tinggi. Dalam satu kali pembakaran sampah bisa mencapai 450 ton. Jumlah yang cukup banyak dan mesin tersebut bisa melakukannya sebanyak 2 kali dalam sehari. Sehingga 2 kali bisa mencapai 900 ton. Sungguh, luar biasa.

Proses pembakarannya dimulai dari truk-truk pengangkut sampah yang di mana sampah tersebut sudah dipilah dalam proses penyeleksian awal terlebih dahulu, kemudian masuk ke dalam satu ruang penampungan. Lalu, diturunkan sampah-sampah tersebut tanpa berceceran.

Setelah dari penampungan sampah tersebut diambil menggunakan alat, dimasukannya ke dalam mesin incenerator yang merupakan alat untuk membakar sampah atau limbah padat sehingga bisa terbakar sampai benar-benar habis. Meskipun tidak semua jenis limbah bisa dibakar di mesin tersebut, tetapi ini sangat membantu untuk mengurangi limbah terutama plastik yang sulit terurai. Mesin pembakar tersebut, memiliki tugas menanggulangi sampai berjumlah 2,6 juga penduduk Osaka.

Hasil dari pembakaran tersebutpun tidaklah main-main karena menghasilkan gas panas  yang dapat digunakan  pembangkit listrik bahkan untuk di pabrik tersebut. Selain itu juga  dijual ke perusahaan ataupun pabrik yang memerlukan sehingga nilai bisnisnya tetap berjalan dan sektor ekonomi semakin berkembang, tidak heran mengapa Jepang menjadi negara maju, karena banyak terobosan-terobosan yang dilakukan sehingga membuat warga negaranya juga ikut berinovasi dan menghasilkan kedisiplinan dari segala aspek, seperti budaya buang sampah yang ada di Jepang dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga keberhasilan mereka mengatasi sampah terlaksana dengan baik atas kerjasama semua pihak.

Teknologi yang semakin canggih dan memiliki manfaat besar memang membutuhkan biaya yang cukup besar. Namun, jika dilihat dari kegunaan serta hasilnya tentu saja hal ini harusnya bisa dipertimbangkan di Indonesia untuk menjadi salah satu solusi masalah sampah yang masih banyak jadi perkara besar.