Apakah Anda pernah mendengar jenis plastik PET? Jenis daur ulang biji plastik ini umumnya digunakan sebagai bahan dasar galon, botol kemasan minuman, maupun produk makanan lainnya. Sehingga jenis plastik ini sangat memegang peran penting dalam kehidupan sehari-hari.
PET juga dikenal sebagai fiber anti-kerut. Plastik jenis ini berbeda dari tas plastik yang biasa kita lihat di supermarket. PET ini masuk ke jenis resin poliester yang dikenal dengan beberapa sifat unggulnya dalam segi mekanis, termal, dan juga resisten terhadap zat kimia.
Apakah Benar Plastik PET Ramah Lingkungan?
Plastik PET memiliki sifat yang ringan, mudah dibentuk, tidak gampang pecah. Selain itu PET juga didesain untuk sekali pakai, sehingga bisa didaur puluhan kali dan bernilai ekonomi yang tinggi.
Botol PET yang berwarna jernih itu dikumpulkan, lalu didaur ulang dengan baik dan dapat dikonversi berulang kali menjadi botol PET (recycled PET) yang berkualitas tinggi.
Sehingga plastik jenis ini banyak dibutuhkan di pasar industri daur ulang dan menjadi solusi yang efektif dalam menangani masalah tumpukan sampah plastik di Indonesia, juga memberikan dampak positif lain seperti mampu membuka lapangan pekerjaan dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
Ada 7 jenis plastik berikut kodenya yang perlu diketahui. Jenis plastik umumnya dicantumkan di bagian bawah kemasan berupa logo segitiga berpanah dengan kode 1 hingga 7. Selain itu, tertera pula kode huruf yaitu PET atau PETE, HDPE, PVC atau V, LDPE, PP, PS, dan lainnya.
Berdasarkan Resin Identification Code (RIC) yang diterbitkan oleh The Society of Plastic Industry (SPI) pada 1988 di Amerika Serikat, jenis plastik yang paling mudah didaur ulang adalah PET dengan kode angka 1.
Kelebihan Plastik PET
- Plastik PET teksturnya keras.
- Ringan dibawa, sehingga sangat efisien untuk dijadikan kemasan.
- Memiliki resistensi yang baik terhadap udara.
- Cocok digunakan untuk produk yang transparan.
- Mudah didaur ulang.
- Tidak mudah pecah.
- Cocok untuk kemasan pangan.
- PET dapat dikonversi menjadi jenis produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Kekurangan Plastik PET
- Tidak tahan bentur sehingga mudah rusak.
- Lebih sulit dibentuk.
- Mudah berubah bentuk jika bersentuhan dengan suhu panas.
Pengaplikasian Plastik PET
PET dapat diaplikasikan ke dalam beberapa produk seperti : botol air mineral dan soda, plester atau perekat, kemasan makanan. Selain itu produk plastik PET juga dapat daur ulang kembali yang akan melewati beberapa proses seperti tahap pencucian atau penanganan zat kimiawi. Setelah melewati proses daur ulang nantinya akan berbentuk serpihan biji plastik yang dapat diolah kembali.
Biji plastik PET itu kemudian dapat diolah lagi menjadi produk diantaranya seperti :
- Fiber untuk pembuatan karpet, fleece jacket, dan tote bags
- Kontainer untuk produk pangan maupun non-pangan
- Plastik gulungan dan lembaran.
Dengan mengenal produk plastik PET ini diharapkan bisa menjadi motivasi untuk menjaga kelestarian lingkungan di Indonesia. PT Tirta Fresindo Jaya menjadi salah satu perusahaan yang menggunakan plastik PET dengan produknya Le Minerale.
Agar secara ekosistemnya berjalan baik, perusahaan juga mulai menggandeng sejumlah asosiasi seperti Adupi dan IPI (Ikatan Pemulung Indonesia) untuk penarikan botol dan galon berbahan PET dari lingkungan. Penarikan ini untuk diproses daur ulang yang akan mendukung realisasi program Sirkular Ekonomi Nasional.