Seperti yang diketahui kebanyakan orang, bahwa sampah plastik hanyalah barang yang terbuat dari plastik yang sudah tidak terpakai atau sengaja dibuang begitu saja oleh penggunanya. Namun, siapa sangka ternyata sampah plastik ini memiliki kategorinya tersendiri, selain dari bentuk, warna dan juga fungsinya.
Sampah plastik ada dua jenis yaitu fleksibel dan multilayer. Adakah yang sudah mendengar kedua jenis tersebut? Atau sudah mengetahuinya? Mari bersama-sama mengenal apa sebenarnya sampah plastik fleksibel dan multilayer untuk mengetahui seberapa pentingnya untuk bijak dalam menggunakan plastik.
Plastik fleksibel merupakan plastik yang bersifat fleksibel yang terbuat dari selopan, aluminium foil, film plastik, film plastik berlapis satu atau lebih logam aluminium tanpa adanya bahan perekat dan thermoplastic. Sampah Plastik fleksibel terbagi menjadi 4 jenis di antaranya yaitu monolayer, gabungan multilayer plastik dan logam, multilayer plastik dan plastik, serta multilayer plastik dan kertas. Dari ke empat jenis sampah plastik fleksibel ini menurut waste4change “Berdasarkan riset, jumlah sampah plastik fleksibel jenis monolayer di DKI Jakarta mendominasi dengan rincian sebesar 48%, sedangkan jenis lainnya antara lain 33% multilayer plastik dan logam, 9% multilayer plastik dan plastik, serta 0% multilayer plastik dan kertas.”
Sementara sampah plastik multilayer adalah sampah plastik yang memiliki lebih dari satu lapisan dan dilapisi oleh bahan aluminium foil maupun bahan lainnya (multilayer). Biasanya digunakan untuk kemasan sachet seperti bungkus kopi instan, shampo, makanan ringan dan lain sebagainya. Selain itu, sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga menggunakan jenis plastik multilayer ini untuk mengemas produk makanan mereka agar lebih terlihat bagus dan juga hemat.
Ada 5 jenis plastik multilayer yang biasa digunakan oleh pelaku usaha untuk mengemas produknya, khususnya di sektor makanan. Di antaranya yaitu pertama, kemasan Nilon-PE, biasanya tersedia dalam bertuk pouch. Digunakan untuk produk yang bisa digunakan tahan lama seperti minyak, kopi, bahkan makanan Frozen food. Kedua, kemasan Aluminium Foil-PET digunakan untuk produk cemilan. Ketiga, kemasan Kraft yaitu terdapat kertas Kraft di bagian luarnya. Keempat, kemasan Ivory untuk produk makanan kue. Kelima, dibuat dari tiga lapisan yaitu poliester trephtalat pada bagian luar, aluminium pada bagian tengah dan bagian dalam cast polypropylene (CPP).
Jenis plastik multilayer ini sulit untuk diuraikan, sehingga terjadi penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir. Meskipun begitu, banyak cara yang dilakukan untuk mengurangi sampah kategori ini. Contohnya dibuat kerajinan tangan seperti tas, dompet, bunga, dan lain-lain yang bertujuan untuk memperlambat proses masuknya sampah ke tempat pembuangan akhir.
Plastik fleksibel maupun multilayer kini sangat populer sebagai kemasan pengganti rigid ataupun kaleng karena lebih praktis dan juga ekonomis. Tentu saja hal ini memicu permasalahan lainnya yaitu sampah akibat dari penggunaan kedua jenis plastik tersebut yang hanya bisa dilakukan sekali pakai dan sulitnya terurai. Sementara sulit untuk menghentikan penggunaan sampah plastik yang sudah menjadi kebutuhan di masyarakat.
Seperti yang kita ketahui bahwa sampah plastik bisa membahayakan, membuat lingkungan semakin tercemar, mengganggu kesehatan manusia, kehidupan biota laut, bahkan Mikroorganisme. Sebelum terlambat, sebagai upaya untuk mengatasinya yaitu dengan mengadakan daur ulang sampah plastik, dan juga mengurangi penggunaan plastik pada kehidupan sehari-hari dan para pelaku usaha sebaiknya mulai memikirkan cara agar menggunakan kemasan yang jauh lebih baik, tidak hanya aman produk yang mereka jual saja tetapi harus ramah juga untuk lingkungan.